RE-Modified
Chapter 48: 3. JarakPandang | Ep.2
Kepalaku mulai menurun, degup jantung juga menurunkan ritme.
Dalam mata terpejam, ku bayangkan bagaimana output dari jarak pandang yang sudah melayang-layang.
Lagu sedih ku putar, bukan untuk merayakan atau larut di dalamnya. Sekedar untuk merenung demi mengkoreksi diri, atas kejadian yang telah dan sedang berjalan.
..
"pada hal apa lagi harus ku pelajari ragam penipuan? Supaya meregangkan syaraf kembali tuk mengeluarkan dopamin"
...
Seringkali, kita berlomba jadi penipu ulung, mengusahakan semuanya berjalan normal. Walau realita berkata seperti biasanya.
Meski kedua kaki sudah keram, rasanya belum juga wujud buah dari jeripayah.
Bukan mendahului Sang Khaliq, meski perihalnya berkesinambungan, namun konteks yang dibahas tentu berbeda.
Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.