RE-Modified

Chapter 47: 2. JarakPandang | ResidualMemori



Ada segelintir nyamuk berkeliaran di samping telinga, suaranya mengganggu sekali.

..

Dengan waktu bersamaan, tervisualisasi kepenatan yang menepuk dahi.

Rasa tidak puas membumbui dengan lugas, bersatu padu dalam kecewa.

Para syaitan mengeluarkan jurus andalan, masuk ke celah fikiran, bertransformasi menjadi gurauan yang dipertanyakan

...

"mengapa tak satupun hasil kudapatkan? Telah sebegitu keras ku upayakan untuk memperbaiki sebuah keadaan"

.

"mengapa rasanya saat menginjak lantai ini, semuanya makin terbakar satu demi satu"

.

"bahkan aku sampai tak perdulikan kesehatanku sendiri, waktu-waktu berharga di aspek lainnya, sampai udara yang masuknya itu-itu saja"

.

"bahkan sampai di titik kehilangan separuh harga diri. Bisa dihitung jari yang masih mau menghargai, walau makin lama, makin sedikit"

...

Ahhh..

Makin kusadari, aku melahirkan stigma seperti minta-minta. Pedih rasanya, seakan aku menjual derita untuk dapat belas kasihan.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.