Chapter 22: Bab 22
Setelah meninggalkan apartemen gurunya, Yves berjalan menuju daerah kumuh.
Daerah tersebut dipenuhi oleh pencuri dan perampok. Jalanannya dipenuhi dengan lubang serta berbau tidak sedap.
Kebanyakan orang tidak akan pernah mau tinggal di daerah seperti ini, tapi untuk orang-orang yang tidak mampu, mereka hanya bisa mensyukuri hidup mereka dan mencoba bertahan di tempat seperti ini.
Setiap hari, akan ada beberapa mayat yang dapat ditemukan di dalam parit. Tanpa diberi tahu sekalipun, mayat-mayat itu adalah korban dari kekejian anggota geng!
Di era ini, Polisi Brooklyn hanya menjaga area utama, adapun area pinggiran kota seperti ini langsung mereka abaikan.
Saat Yves baru mengambil langkah pertamanya di lingkungan ini, dia langusng merasakan beberapa tatapan tidak bersahabat yang ditunjukkan kepadanya.
Orang-orang itu menatapnya seakan-akan telah melihat seekor domba gemuk. Perasaan ditatap seperti ini sangat tidak nyaman.
Tiba-tiba, seorang pria kurus yang berjalan cepat sambil menundukkan kepalanya menabrak tubuh Yves.
Tangannya yang tersembunyi dengan baik diam-diam mencoba mencuri dompet Yves!
*Bang!*
"Ahh!!!" Suara tembakan diiringi dengan jeritan langsung mengejutkan semua penjahat yang ada di daerah tersebut.
Yves mengangkat pistolnya yang masih berasap. Setelah meniup asap tersebut, Yves mengantongi pistolnya lagi seakan-akan tidak ada yang terjadi.
Yves memandang ke arah pencopet menyedihkan tersebut, jika dia berani mencopet orang lain, tentunya dia harus memahami konsekuensi tindakannya.
Untuk para holigan seperti ini, Yves perlu bertindak sedikit kasar untuk menyadarkan mereka. Tidak perlu banyak bicara, cukup tembak saja mereka.
Orang-orang lain yang melihat kejadian tersebut dari samping jalan hanya diam saja, mereka tidak berkeinginan untuk menyelamatkan pencopet tersebut.
Untungnya Yves hanya menembak bagian betis, jika dia mengarahkan ke kepala atau jantung, maka pria itu pasti sudah bertemu dengan tuhan sekarang. Yves tidak langsung membunuhnya karena dia tidak sekejam itu.
Yves melanjutkan perjalanannya.
Old Sailor's Bar adalah bar yang baru dibuka beberap tahun yang lalu, dulunya tempat itu adalah tempat nongkrong para bikers. Tapi kemarin telah direbut oleh Carlos bersama kelompoknya, malam itu juga pemilik bar telah berganti.
Kejadian ini sering terjadi di pemukiman kumuh seperti ini, kebanyakan baku tembak terjadi pada sore dan malam hari. Jadi tidak heran jika ada beberapa geng yang menyerang beberapa tempat.
Tujuh puluh persen daerah ini dikuasai oleh gang Ballistic, sisanya ditempati oleh geng-geng yang lain.
Berjalan ke dalam bar, di dalam ada anggota geng yang duduk saling berpasangan tiga, barnya tidak terlalu besar, di dalamnya ada lima atau enam meja.
Udara bar tersebut dipenuhi oleh berbagai macam bau. Seperti bau asap, asam, keringat, dll. Dengan bau semacam ini, herannya masih ada orang yang mau nongkrong di dalamnya.
"Yo, Bos Yves, anda di sini. Silahkan masuk, lewat sini." Luke mnyambut Yves dengan bijaksana.
Ketika Luke menyambut Yves, tatapan tidak menyenangkan orang-orang yang ada di dalam bar langsung menghilang seketika.
Setelah mendengar nada penuh hormat dari Luke, apakah mereka masih ingin memprofokasinya?
Bar ini memiliki bilik kecil di lantai dua, ruangannya tidak terlalu besar. Tampaknya ruangan ini sebelumnya kamar tidur, tapi sekarang telah diubah menjadi sebuah bilik.
Carlos sedang merokok sambil menatap peta yang agak usang. Sering kali dia menggumamkan sesuatu.
Melihat Yves masuk, dia langsung mematikan rokoknya, menggosok tangan sambil menyambut pria itu dengan senyuman.
"Halo bos, selamat malam dan selamat datang. Senang melihat anda di sini." Carlos menyambut bos barunya.
"Bagus, bagaimana dengan langkah selanjutnya?" Yves langsung bertanya.
"Aku berencana untuk membersihkan semua area di sekitar sini, membubarkan semua geng lainnya dan menguasai semua wilayah kecuali milik geng Ballistic. Bagaimana menurut anda, bos?" Carlos mengusulkan rencananya dengan berani. Semua ini adalah rencana pribadinya, tapi dia perlu membicarakan hal ini dengan bosnya terlebih dahulu.
"Tidak buruk, jika memang begitu maka kamu memerlukan banyak peluru serta senjata yang baik untuk dapat menguasai wilayah ini."
"Tidak perlu terburu-buru, ambil alih wialayah kecil yang tersisa dulu. Soal Geng Ballistic, nanti aku akan memberi kalian istruksi." Kata Yves sambil membaca peta usang tersebut.
"Soal klub strip dan bar, kalian tidak perlu mengambilnya."
Untuk sekarang dia tidak terlalu khawatir dengan area ini, toh tak lama lagi dia akan pergi ke Massachusetts, di mana MIT terletak.
"Tapi bos, jika kita tidak merebut klub serta bar mereka, bagaimana kita bisa bertahan hidup? Klub Strip dan bar terbaik semuanya dipegang oleh Geng Ballistic!" Carlos tidak mengerti. Jika mereka ingin memperluas pengaruh geng, tanpa bar dan klub strip, bagaimana bisa mereka menghasilkan uang?
"Dasar idiot, apakah hanya bar dan klub strip seperti itu yang dapat menghasilkan uang? Kita bisa mengandalkan bisnis lain."
"Rubah bar ini serta bangung beberapa tempat baik untuk memulai bisnis kalian, setelah itu cari beberapa orang yang pandai memasak. Baik orang itu orang Amerika atau orang asing lain, terserah, asalkan mereka bisa memasak dan tahu beberapa masakan khusus anda dapat memperkerjakan mereka."
"Dengan semua hal ini, apakah kalian masih ragu tidak dapat menghasilkan uang?" Yves mulai melingkari area yang memiliki potensi komersial tinggi di atas peta.
"Uh, apakah hal ini bisa bekerja? Bos, maaf kan aku, bisakah anda menjelaskannya dengan lebih mudah? Aku hanya pandai bertarung dan membunuh, soal bisnis seperti ini aku sedikit bingung." Carlos menggaruk-garuk kepalanya yang botak.
Soal bisnis seperti ini dia memang kurang ahli, oleh sebab itu dia ingin mendapat penjelasan yang lebih simple.
Yves menghela nafas tanpa daya, dia mulai menjelaskan rencana bisnisnya. "Dengarkan baik-baik, hal ini disebut warung pinggir jalan. Asalkan makanannya enak serta memiliki harga yang terjangkau, banyak orang akan datang dan membeli ke kios kita."
"Hal ini disebut keuntungan kecil, tapi pendapatnya cukup cepat. Semakin banyak kita memiliki warung kecil seperti ini, maka semakin banyak penghasilan yang akan kita peroleh."
"Dengan kamu yang melakukan bisnis kecil ini, apakah ada anggota geng kuat lain yang akan perduli denganmu?"
"Selama kamu melakukan bisnis kecil seperti ini dengan tenang, tidak akan ada geng lain yang perduli dengan bisnismu."
"kita tidak perlu mendirikan bisnis narkoba, bisnis kecil ini sudah cukup untuk kita. Satu truk makanan cepat saji dapat menghasilkan omset seratus dolar setiap hari, dan tiga ribu dollar dalam sebulan. Terus bagaimana jadinya jika truk itu digandakan menjadi dua puluh, atau bahkan seratus? Coba pikirkan baik-baik. Apakah kamu mengerti sekarang?"
Yves berbicara panjang lembar sampai mulutnya sedikit kering, dia mengambil bir yang masih tersegel dan segera meminumnya.
"Bos, setelah mendengarnya, sepertinya hal itu memang sangat menguntungkan. Tapi, langkah awal apa yang harus kita lakukan? Maaf, aku sedikit bodoh tentang hal ini." Carlos menggosok tangannya beberapa kali, prospek menghasilkan uang banyak sangat menggairahkan hatinya!
"Sangat sederhana. Temukan seseorang yang pandai memasak, baik itu memasak cemilan, gorengan, dll. Juga, jangan mencoba merekrut mereka dengan cara menggertak atau mengancam mereka, beri mereka upah yang layak dan negosiasikan hal tersebut."
Yves menyesap anggur dan melanjutkan, "Pada tahap awal setelah kita meletakkan bisnis, jangan mengambil inisiatif untuk menyerang. Jika geng lain berinisiatif menyerang kita, maka kamu boleh melawan mereka balik dengan keras."
"Untuk sekarang kalian perlu fokus mengembangkan bisnis ringan ini, buat penampilan yang baik di depan publik. Jangan merampok, dan berkelahi, hanya lakukan bisnis kalian dengan tenang."
"Ketika kalian memiliki cukup personel dan senjata, kalian dapat memulai mengambil wilayah lain. Dengan ini kalian bisa menumbuhkan kekuatan kalian secara diam-diam!"
-----
baca bab lanjutan di;
patréon.com/mizuki77