Chapter 145: Bab 145
"Ada sesuatu di atas langit." Robin menunjuk ke arah awan yang menampakkan bayangan manusia raksasa.
"Ah, nampaknya kita telah dekat." Menyesap anggurnya, Vermillion mendongak ke arah langit, "Kita dapat mengunjungi tempat itu, juga, aku bertanya-tanya apakah orang yang memproklamirkan dirinya sebagai Dewa ada di sana?"
"Apakah Anda tahu sesuatu tentang bayangan manusia raksasa itu?" Robin bertanya.
"Manusia raksasa? Bayangan itu hanyalah bayangan penduduk Skypiea, mereka tidak lebih besar dengan orang-orang pada umumnya." Jawab Vermillion, "Ada juga Poneglyph di sana, tertarik untuk melihatnya?"
"Benarkah? Aku ingin!" Robin mengangguk dengan penuh semangat.
"Tapi, bagaimana caranya kita naik ke sana? Haruskah kita menggunakan Hanging Garden milik Semiramis?" Robin menoleh ke arah Semiramis yang sedang memandangi langit.
"Sebenarnya kita dapat pergi ke sana menggunakan Golden Hind, tapi mengapa tidak mencoba Hanging Garden milikku saja? Selain nyaman digunakan, kita juga dapat memamerkan keindahannya kepada calon 'teman-teman' kita di atas nanti."
"Ha-hangin Garden milik Anda?" Robin bertanya dengan penuh keraguan. Berpikir apakah Captain-nya juga memiliki hal yang sama.
"Semuanya, mari kita pergi ke Skypiea!"
"Eh?! Tapi masih ada banyak anggur yang belum kita minum di sini." Musashi terlihat agak keberatan. Bagaimana bisa dia pergi sebelum menikmati semua anggur yang ada di kapal?
"Tahanlah sebentar, Musashi. Lagi pula kita dapat melanjutkan pesta nanti."
"Kalau begitu saatnya untuk berangkat. Hanging Gardens of Babylon!" Bersamaan dengan nyanyian mantra yang dia rapalkan, Hanging Garden yang legendaris muncul sekali lagi di depan mata semua orang.
"Aku tidak menyangka akan ada dua benteng langit yang sama." Robin menghela napas.
"Dengan hal ini, dapat dipastikan bahwa Hanging Gardens ini bukanlah salah satu dari Ancient Weapon." Tambahnya.
"Meskipun aku tidak tahu apa yang kamu maksud dengan Ancient Weapon, tapi aku yakin bahwa Hanging Gardens kita tidak lebih buruk atau bahkan lebih baik dari Ancient Weapons yang kamu sebutkan." Kata Semiramis dengan bangga, "Terakhir kali digunakan, aku bahkan tidak mengerahkan seluruh hal yang dapat dilakukan oleh Hanging Gardens milikku."
"Semuanya, mari naik." Vermillion mengundang rekan-rekannya sambil melambai.
Drake dan lainnya sama-sama mengangguk, kemudian mereka naik ke Hanging Gardens menggunakan cara mereka masing-masing. Pada akhirnya, hanya tersisa Robin yang masih belum naik, dan nampaknya bingung bagaimana dia bisa naik ke Hanging Gardens tersebut.
Melihat Robin yang bingung, Vermillion memutuskan untuk membantunya.
Robin berjalan mendekat sambil tersenyum manis, kemudian merangkul sosok pahlawannya itu dengan erat.
Menggunakan tekelinesis, mereka berdua terbang menuju Hanging Gardens.
"Tidak perduli berapa kali aku melihatnya, pemandangan itu benar-benar membuatku kagum." Melihat Golden Hind yang menghilang menjadi butiran cahaya yang indah, Robin mengungkapkan kekagumannya.
"Indah, bukan? Pada dasarnya, Golden Hind dan Hanging Gardens adalah hal yang sama."
"Hal yang sama?"
"Ya, mereka adalah Noble Phantasm, itu adalah nama kolektif mereka." Jawab Vermillion.
Setelah mendarat, Vermillion menuntun Robin ke arah rekan-rekannya, "Baiklah, sudah saatnya kita berangkat." Menoleh ke arah Robin, dia menambahkan, "Sesampainya di sana, kamu akan merasa sedikit tidak nyaman akibat tekanan udar, jadi bersiaplah."
"Hmm~" Robin mengangguk.
Tak lama kemudian, Skypiea muncul di depan mata semua orang.
Upper Yard, Enel yang sedang beristirahat tiba-tiba merasakan perasaan yang familiar, "Perasaan ini... bukankah itu pulau yang terakhir kali kurasakan?"
-----
read chapter 185 on;
patréon.com/mizuki77