Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Chapter 239: Bab 239



Yves yang telah kembali ke MIT menghabiskan waktu luangnya dengan membaca buku Sihir serta memperbaiki Jetpack di dalam laboratorium.

Karena Bibi Sarah akan melahirkan dalam setengah bulan, Yves memutuskan untuk tidak keluar terlalu sering.

Karena hampir menyentuh angka kandungan sembilan bulan, Bibi Sarah sangat berhati-hati ketika berjalan. Kegiatannya sehari-hari ini tak lain membaca koran, berjemur di bawah sinar matahari serta menonton TV.

Dengan sepenuh hati dia bersiap untuk melahirkan anak yang sehat untuk suami kecilnya!

Setiap kali Yves melihat pertu Bibi Sarah yang membuncit, dia selalu merasa bahwa hal ini tidaklah nyata. Um, tanpa disangka dia akan segera menjadi seorang ayah!

Tsk, tsk, tsk, Yves tak sabar ingin melihat reaksi Steve ketika mengetahui hal ini. Tiba-tiba dia akan memiliki adik laki-laki atau perempuan, Yves tidak yakin apakah Superhero ini akan mencoba memukulinya nanti.

Adapun untuk Professor Jennifer, saat ini dia sedang sibuk menganalisis sekumpulan data yang diberikan oleh Yves.

Menurut pria kecil itu, dialah yang paling dapat diandalkan dalam perhitungan dan analisis seperti ini.

Perhitungan dan analisis memang tidak terlalu sulit baginya, hanya saja dia saat ini sedang mengandung seorang bayi, jadi dia tidak ingin terlalu bekerja keras dan menjadi lelah.

Setiap hari dia akan bekerja selama beberapa menit, kemudian dia akan istirahat. Perkembangannya tidak terlalu cepat.

Untuk Dana dan Sera, mereka saat ini sedang sibuk mencari tanah yang cocok untuk dibuat Vila. Mereka menargetkan lingkungan terbaik yang dekat dengan laut.

Setelah menjadi kaya raya, tentunya mereka ingin membelanjakan sedikit uang mereka. Selain itu, mereka tidak akan dapat tinggal di MIT selamanya.

"Sera, apakah menurutmu tiga ratus meter persegi cukup? Lima kamar tidur serta dua ruang tamu harusnya ok, kan?" Dana mulai menghitung dengan jari-jarinya.

Ada banyak wanita di dalam keluarga ini, jadi wajar jika mereka ingin tempat yang lebih luas.

Melirik adik laki-lakinya yang saat ini membaringkan kepalanya di paha Bibi Sarah di sofa sambil membaca buku, jejak kemarahan serta iri muncul di mata sera.

Pria menyebalkan ini bahkan tidak tahu bahwa mereka berdua bukanlah saudara kandung!

"Hmph, mari kita cari yang sedikit lebih luas lagi, pria menyebalkan ini mungkin akan merayu wanita lain di masa depan. Selain itu, di masa depan anak-anak juga memerlukan kamar mereka masing-masing." Sera menjawab Dana.

"Kamu mungkin benar. Untuk sekarang memang hanya ada beberapa wanita di rumah, tapi di masa depan? Siapa yang tahu jika dia memiliki wanita lain di luar."

*Cough!*

*Cough!*

Yves yang memiliki pendengaran sensitif langsung terbatuk dan terlihat malu. Indra keenam seorang wanita memang sangat menakutkan!

Jika mereka tahu berapa banyak wanita cantik yang dia incar, mungkin telinganya akan langsung dipelintir sampai merah.

Bibi Sarah membantu suami kecilnya meredakan batuk itu, kemudian dia mengelus rambut Yves sambil tersenyum lembut.

Sekarang dia menjalani hidup bahagia dengan suami kecil ini, jika bisa, dia ingin terus seperti ini selamanya!

Lanjut membaca buku, Yves mempelajari dua Sihir yang cukup menarik, yaitu Sihir Kamuflase serta Sihir Tembus Pandang.

Sihir Tembus Pandang adalah Sihir yang mampu membuat kastor menghilang dari pandangan orang, tapi mereka tidak dapat bergerak agar Sihir ini terus bekerja. Jika bergerak, maka Sihir akan langsung dibatalkan.

Sedangkan Sihir Kamuflase adalah Sihir yang mampu merubah diri sendiri, orang lain dan benda mati menjadi bentuk apa-pun yang diinginkan kastor.

Master Sihir yang menciptakan Sihir Kamulfase ini menciptakannya bukan untuk melakukan hal-hal buruk.

Saat itu dia sibuk dengan pembelajaran sihir, tapi dia merasa jenuh dengan suasana di sekitarnya. Karena dia juga malas untuk berjalan-jalan, jadi Master Sihir itu memutuskan untuk menciptakan Sihir ini agar dapat merubah suasana laboratoriumnya menjadi suasana alam liar.

Tapi tentu saja, mengingat sifat Yves, dia akan menggunakan Sihir Kamuflase ini untuk tujuan yang 'buruk.'

Omong-omong, buku sihir yang Yves baca telah disamarkan menjadi seperti buku biasa, jadi dia dapat dengan bebas membacanya di depan para istrinya.

Sekarang bukanlah saat yang tepat untuk menunjukkan Seni Mistis ini, dia akan menunjukkannya kepada mereka ketika saatnya tiba.

Di masa depan, nampaknya dia akan mengembangkan keluarga penyihir. Memikirkan hal ini, entah mengapa Yves menjadi sedikit bersemangat!

"Yves, katakan padaku, kamu ingin anak perempuan atau laki-laki? Juga, nama seperti apa yang kamu inginkan?" Tanya Bibi Sarah sambil tersenyum keibuan.

"Hmm, aku mengharapkan anak perempuan." Kata Yves sambil mengelus dagunya.

"Hehe, kupikir kamu lebih suka anak laki-laki." Sarah tertawa kecil sambil tersenyum lega. Setidaknya suaminya bukanlah orang yang patriarki.

Meskipun Yves menginginkan anak perempuan, tapi Sarah sendiri lebih menginginkan anak laki-laki.

Selama Perang Dunia ke-dua, masih banyak keluarga yang menginginkan anak laki-laki karena sebagian besar merasa bahwa anak laki-laki lebih berguna.

Pemikiran ini tidak hanya ada di Amerika, melainkan di benua Eropa juga.

"Adapun untuk nama, kamu dapat memutuskan nama mereka."

"Aku hanya bertanggung jawab mencari uang serta menghidupi keluarga."

"Terima kasih, Mr. Yves." Bibi Sarah merasa tersentuh. Hal ini membuktikan bahwa dia bukanlah mainan pihak lain, melainkan istrinya yang sesungguhnya. Hal ini membuatnya mencintai pria kecil ini jauh lebih dalam!

"Jangan panggil aku dengan sebutan Mr. lagi mulai dari sekarang, panggil saja aku Yves atau Sayang, mengerti?"

"Bibi Leticia, kamu juga, panggil aku dengan panggilan Sayang." Yves berkata dengan senyum jahat.

"Ah? Sayang?" Ibu Lex yang sedang lewat untuk membersihkan rumah langsung tersipu.

Jelas dia jauh lebih tua dari pria ini, hal ini membuatnya merasa malu dan bahagia.

Setelah mengangguk dengan malu-malu, Leticia pergi dengan langkah cepat sambil menggumamkan sesuatu yang tidak jelas.

Meskipun terkesan menolak, tapi langkahnya yang ceria menunjukkan suasana hatinya saat ini.

-----

read chapter 378 on;

patréon.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.