Chapter 8: Bab 8
Di dalam kamar ganda.
"Sebenarnya kamu ngapain sih? Sejak bulan kemarin kamu selalu menyempatkan diri untuk bermeditasi." Di atas kasur, Biscuit berbaring tengkurap sambil menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya. Dia memperhatikan kegiatan 'aneh' pria itu dengan penasaran. Sejak sebulan yang lalu pria ini memang bertindak cukup aneh.
"Mencoba membuka sesuatu?" Ives menjawab enteng sambil tetap memejamkan matanya.
"Sesuatu? Sesuatu seperti apa?" Biscuit mulai tertarik. Pergi dari kasur, Biscuit duduk bersila tepat di depan pria itu.
Membuka matanya, Ives menyeringai. "Coba tunjukkan tanganmu padaku."
"Untuk apa? Jangan bilang kamu ingin melakukan hal yang aneh-aneh?" Biscuit menyipitkan matanya, jelas skeptis.
"Lakukan saja, nanti kamu akan tahu."
"Baiklah-baiklah, tapi jangan sampai macam-macam, jika tidak, aku akan menghajarmu!" Biscuit akhirnya mau menuruti perkataannya setelah mengucapkan ancamannya.
"Oke, tahan di udara." Ives memberi instruksi singkat lalu memposisikan telapak tangannya tepat di atas tangan gadis itu. Menarik napas pelan, dia mulai berkonsentrasi.
"Sebenarnya apa sih yang kamu lakuka-" Biscuit jelas heran melihat tingkah aneh pria ini. Tapi, sebelum dia menyelesaikan perkataannya, dia merasakan sesuatu yang 'menggelitik' tangannya. Benar, tiba-tiba tangannya terasa kesemutan, selain itu dia merasakan rasa panas yang mulai menumpuk!
"Auch!" Saat rasa kesemutan itu semakin intense, Biscuit langsung menarik tangannya. Matanya terbelalak, dan tentunya dia masih terheran-heran dengan apa yang baru saja terjadi.
"B-bagaimana kamu melakukannya? Apakah itu trik sulap?"
"Bukan, ini bukan trik sulap. Adapun apa ini sebenarnya aku sendiri masih belum paham." Ya, dia berbohong. Dia tahu ini Nen, tapi dia masih belum berhasil membuka seluruh Aura Nodes miliknya. Apa yang dia lakukan jelas percobaan pribadi. Pelatihan ini dia lakukan dengan referensi yang telah dia dapat ketika menonton Anime Hunter x Hunter, walaupun jujur saja ingatannya agak begitu buram. Tentunya dia tidak ingin mengajari apa-apa yang belum dia pahami secara sepenuhnya kepada Biscuit.
"Jika bukan trik sulap, terus apa? Rasanya sangat aneh... Ini seperti uap panas yang mengepul ke tanganku." Biscuit memegangi dagungnya sambil mencoba membayangkan perasaan aneh itu.
"Aku ingin tahu juga." Ives menggeleng. "Mungkin setelah kita lulus ujian ini kita bisa mengetahuinya? Aku dengar ada pasar khusus untuk para Hunter, katanya ada berbagai informasi rahasia yang bisa kita dapat selama kita bisa membelinya."
"Hmm, coba lakukan lagi, aku ingin memastikan apakah barusan hanya kebetulan saja." Biscuit mengulurkan tangannya sekali lagi, tapi kali ini tangan kirinya. Dan benar saja, setelah Ives berkonsentrasi, dia merasakan perasaan aneh itu lagi. Kesemutan dan juga hawa panas.
"Sekarang aku semakin penasaran. Ives, beritahu aku, apa yang kamu rasakan saat kamu bermeditasi?"
Setelah berpikir sebentar, Ives mau menjelaskannya. Awalnya tidak terasa apa-apa, tapi saat mau masuk minggu kedua dalam pelatihan meditasinya, dia merasakan sesuatu seperti angin hangat yang menerpanya, tapi perasaan itu tidak berlangsung lama. Setelah bisa merasakan angin hangat yang samar-samar itu, meditasi ini memberinya manfaat pemulihan diri yang lebih cepat.
Setelah memberinya penjelasan singkat, keduanya lanjut mengobrolkan tentang energi aneh itu sampai akhirnya berganti ke topik tentang Hunter.
"Menurutmu berapa banyak tahap yang perlu kita lalui untuk dapat lulus ujian?" Kembali berbaring tengkurap di atas kasur, Biscuit menggoyang-goyangkan kakinya sambil bertanya.
"Antara tiga sampai empat tahap."
"Jika benar begitu maka ujian ini cukup panjang. Yah, aku sudah tidak sabar untuk cepat lulus." Kedua kaki Biscuit menepuk-nepuk kasur lebih cepat.
"Ives, saat kamu lulus, kamu mau menjadi Hunter seperti apa?"
"Aku masih belum menentukan." Ives menggelengkan kepalanya dengan jujur. Untuk pertanyaan yang satu ini, dia memang belum memutuskan.
"Kalau aku ingin menjadi Stone Hunter!" Membicarakan tentang Stone Hunter, senyum Biscuit langsung mekar. Semenjak dia mengetahui tentang Ujian Hunter, dia telah membaca banyak informasi-informasi tentang profesi Hunter yang tersedia, dan Stone Hunter-lah yang membuatnya benar-benar tertarik.
"Stone Hunter, kah?" Ives termenung. Di timeline aslinya memang Biscuit memilih menjadi Stone Hunter, bahkan meraih Double-Star Hunter dalam profesi ini. Tidak sembarang Hunter mampu meraih gelar Double-Star Hunter, heck, bahkan Star Hunter saja persyaratannya sangat tinggi!
Perhiasan, berlian, dan artefak-artefak kuno... Sebenarnya dia punya ide menarik tentang Hatsu seperti apa yang akan dia buat jika dia ingin mendapatkan barang-barang berharga seperti ini. Ini melibatkan tipe Emisi dan Konjurasi, dan mungkin juga Manipulasi? Afinitas seperti apa yang dia miliki akan menentukan seberapa efektif Hatsu ini. Akan tetapi, meskipun afinitasnya hanya enam puluh persen, Hatsu ini bisa dibilang impian banyak orang.
Saat Biscuit dan Ives asik mengobrol, di dalam zeppelin.
"Tidakkah kamu berpikir ujian ini terlalu berlebihan, Netero?"
"Baru tiga tahun semenjak kamu menjadi President Asosiasi, dan kamu telah meningkatkan tingkat kesulitannya beberapa kali setiap tahunnya." Orang itu menggeleng.
"Mungkin cara inilah yang dibutuhkan Asosiasi untuk dapat menyaring calon-calon berkualitas." Tampil dengan tubuh kekar, rambut panjang sebahu, dan janggut goatee, Netero mengelus-elus janggutnya sambil tersenyum kecil.
"Jika kamu terus meningkatkannya aku tidak akan heran jika kelak hanya akan ada satu peserta dari sekian ratus orang yang akan lolos." Orang itu menghela napas. "Atau itu mungkin yang benar-benar kamu inginkan."
"Jadi, kamu datang ke sini hanya untuk mendiskusikan tentang hal ini?" Netero menoleh.
Berdiri di depannya adalah wanita pirang cantik dengan potongan rambut bob. Tingginya sedikit lebih pendek dari Netero, matanya besar, pupil gelap, dan tubuhnya curvey.
Hubungan antara wanita ini dan Netero masih tidak diketahui, tapi yang jelas mereka terlihat seperti teman dekat. Melihat dari penampilan mereka, mereka seperti ayah dan anak karena usia penampilan mereka uang nampak sangat jauh berbeda.
"Aku dalam perjalanan menuju Split-Mountain, tapi berhubung rute yang aku tempuh berpapasan denganmu, aku memutuskan untuk mampir." Wanita itu berkata dengan nada enteng.
"Hmm, sudah saatnya aku pergi. Oke, Netero, sampai jumpa." Wanita berjalan keluar dari Airship sambil melambai santai. Pergi ke ujung tebing, wanita itu langsung melompat ke bawah.
Perlu Anda ketahui bahwa tembing yang dia loncati memiliki tinggi setidaknya hampir dua ratus meter! Dan wanita ini loncat seakan-akan bukan masalah besar.
"Hohohoho! Begitu enerjik seperti biasanya." Di dalam kapal, Netero tertawa sambil mengelus-elus janggutnya.
Apa yang dikatakan wanita itu memang benar. Semenjak dirinya menjabat, dia memang meningkatkan kesulitan Ujian Hunter setiap tahunnya, dan dia berencana untuk melakukan hal ini setidaknya sampai Ujian ke-268. Dia yakin dengan diterapkannya sistem ini, dia dapat menciptakan Hunter berkualitas yang dia inginkan, bahkan mungkin bisa melahirkan Hunter yang memenuhi kriteria untuk masuk ke lima Hunter terkuat di dunia.
-----
read chapter 30 on;
patréon.com/mizuki77