Chapter 123: Bab 123
Sesaat ketika Agen itu menaruh rasa curiga, tiba-tiba sosok Gilgamesh menghilang! Yang dapat dia lihat hanya Borsalino yang telah memadatkan tubuhnya.
Pada saat ini, kastil megah yang sebelumnya berdiri tegap di depannya menghilang, bahkan malam telah berubah menjadi siang!
"Ini... apakah kita telah ditarik ke tempat lain?" Agen itu membelalakkan matanya.
"Mungkinkah Mashal Blue yang melakukannya?! Tidak mungkin, aku yakin bahwa dia tidak melantunkan mantra-nya sebelum ini terjadi."
"Tidak, ini jelas berbeda. Menurut informasi, dunia Marshal Blue penuh dengan pedang dan roda gigi raksasa di langit, tapi dunia ini hanya pasir."
Menoleh ke arah Kizaru, Agen itu bernyata, "Kizaru, kamu pernah ditarik ke dunia Marshal Blue, kan? Mengapa tempat ini berbeda dengan informasi yang pernah kamu berikan?"
"Aku juga tidak tahu." Borsalino mengangkat bahunya.
"Aku menyambutmu di dunia-ku."
Tepat ketika CP0 bingung dan kesal, suara wanita dewasa terdengar dari belakang punggungnya.
"Um!" Menoleh ke belakang dengan cepat, Agen itu disambut oleh kemunculan wanita yang luar biasa seksi dengan seorang pria kuat berwarna biru yang melayang di sebelahnya.
"Kamu pasti wanita yang mendampingi Marshal Blue sebelumnya." CP0 mengerutkan kening.
"Benar-benar menakutkan~ Bahkan wanita pendampingnya tak kalah kuat." Kata Borsalino sambil mewujudkan pedang andalannya.
"Mengingat kemampuannya hampir sama dengan Emiya, aku menyarankan untuk berhati-hati, siapa tahu dia juga mampu mewujukan pedang-pedang menakutkan itu."
"Berani muncul di depan kita berdua, apakah kamu sangat percaya diri dengan kemampuanmu? Atau mungkin ada orang lain di sini, dan kamu muncul hanya untuk mengalihkan konsentrasi kita." Mata Agen itu menyipit.
Melihat mereka berdua mendekat, Scheherazade yang tidak suka berkelahi tetap tenang, bahkan tersenyum lembut.
"Saya adalah satu-satunya oang yang ada di sini. Rajaku serta rekan-rekan yang lain ada di luar, mungkin." Kata Scheherazade.
"Jangan remehkan kita, wanita, atau kamu akan menyesalinya." Agen itu terlihat muram. Dalam hati dia mulai merencanakan penangkapan wanita itu, mungkin dia memiliki informasi bergarga yang dapat diperas.
"Walaupun hanya ada saya di sini, tapi bukan berarti saya pribadi akan melawan Anda-Anda sekalian." Scheherazade menggelengkan kepalanya, "Itu karena rekan Raja yang datang ke sini sebenarnya ada dua orang."
"Apa maksudmu?"
*Stab!*
Sebelum Agen itu dapat bereaksi, rasa sakit yang tajam tiba-tiba mekar dari dalam jantungnya.
"Batuk, batuk..." Menoleh ke bawah, Agen itu melihat pedang cahaya yang telah menembus jantungnya.
"A-apa yang telah kamu lakukan, Kizaru?!"
"Seperti yang Scheherazade katakan, orang kedua yang dia maksud sebelumnya jelas adalah aku." Borsalino menyeringai.
"?!" Mata Agen itu langsung terbelalak.
Tanpa memberikan Agen itu kesempatan menjawab, Borsalino menarik pedangnnya lalu menebaskannya ke leher lawan.
"Bahkan jika kamu kuat, tapi kecerobohanmu-lah yang mengantarmu pada kematian." Borsalino melirik tubuh Agen yang tak lagi bernyata itu.
"Ini adalah pelajaran yang perlu saya ingat, saya tidak ingin menjadi orang ceroboh yang berakhir buruk sama sepertinya." Kata Scheherazade.
"Dengan sang Marshal di sisimu, aku takut kamu tidak akan dapat mati dengan mudah bahkan jika kamu menginginkannya."
"Selama kepergianku, ternyata ada banyak rekan baru yang bergabung. Kamu, pasti kamu cukup kuat." Kata Borsalino kepada Scheherazade.
"Karena Emiya dapat memanggil segala bentuk senjata dengan mudah, aku ragu kamu hanya dapat memanggil satu rekan berwarna biru-mu itu." Melihat ke arah sekelilingnya dengan penasaran, matanya langsung tertuju pada pria kuat berwarna biru yang melayang tak jauh dari Scheherazade.
"Benar." Scheherazade mengangguk sederhana.
"Apakah dia salah satu CP0?"
Menoleh ke arah mayat yang telah berubah menjadi dingin, Borsalino mengangguk, "Benar, dia juga pengguna Devil Fruit. Untungnya kemampuannya tidak sama seperti milik Marco, kalau tidak, dia pasti masih hidup sekarang."
"Anda terlalu merendah, Tuan Borsalino. Bahkan jika Marco yang Anda sebutkan kuat, saya ragu dia akan selamat setelah ditusuk oleh Anda dari belakang." Scheherazade tersenyum.
"Bagaimana bisa-"
"Tidak, tidak mungkin aku merendah. Apa yang aku katakan benar adanya, dia adalah monster yang menakutkan~" Borsalino menepis klaim Scheherazade sambil menunjukkan ekspresi yang lucu sekaligus mengesalkan.
"Hehe, sifat Anda persis seperti yang Raja katakan." Scheherazade cekikikan, terhibur oleh kejenakaan Admiral jangkung itu.
-----
read chapter 155 on;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77