Chapter 6: Liburan?
Di apartemen milik Hana, Ryuichi sedang duduk di sofa
menonton televisi. Bukan hanya itu, tapi Hana ada duduk di pangkuannya layaknya
sepasang kekasih.
"Apa rahasia nya agar tubuh mu bisa mengeluarkan wangi
harum seperti ini?" Ryuichi menarik nafas panjang di leher Hana.
"Ugh, itu menggelitik. Kau tau sendiri aku tidak
memakai parfum apapun."
Ya, mereka mandi bersama setelah pulang sekolah. Ryuichi
tidak melihat Hana menggunakan parfum atau apapun. Mereka menggunakan sabun
mandi dan sampo yang sama, tapi tidak menghasilkan wangi yang sama. Bekas
gigitan di tubuh Hana juga kian memudar meskipun masih ada sedikit bekas.
Hana saat ini hanya menggunakan Hot pants seperti biasanya
jika dia ada di rumah, dia juga menggunakan kaos yang tidak terlalu ketat.
Memasukan kembali keripik kentang ke dalam mulutnya. Sesekali tertawa saat
melihat comedian di televisi.
Sementara Ryuichi, menikmati aroma harum yang di keluarkan
Hana.
Smartphone milik Hana berdering, membuat keduanya melihat ke
arah meja kaca. Di sana tertulis Kimura Eiji yang memanggil nya.
"Apa dia selalu menelpon mu jam segini?"
Kemarin juga dia melakukan panggilan di jam seperti ini.
"Tidak, abaikan saja."
Hana tidak peduli dan kembali menonton siaran televisi.
"Halo, Hana?"
Suara Eiji terdengar, Hana mengerutkan alis nya tidak senang
karena Ryuichi malah mengangkat nya. Smartphone itu di rebut nya dari tangan
Ryuichi.
"Ah ya?"
"Apa demam mu sudah sembuh?"
"Itu sudah membaik –Hyaa!"
Hana secara refleks menutup mulutnya saat Ryuichi tiba-tiba
meremas payudara nya.
"Hana!? Kau baik-baik saja?"
"Ya ..., Maaf, ada kecoa yang membuat ku
terkejut."
"Apa kau perlu bantuan? Aku bisa datang ke apartemen mu
untuk menangkapnya?"
"T-Tidak apa-apa, aku sudah mengurus nya." Suara
Hana bergetar, dia menatap tajam ke arah Ryuichi. Sedangkan Ryuichi malah
bersemangat dengan menggodanya.
Dia mengelus vagina gadis itu dan memasukan jarinya. Hana
mempertahankan desahan nya agar tidak keluar.
"Bisakah kau langsung ke intinya? ..., Untuk apa kau
menelpon ku jam segini ... "
"Ah, maaf jika aku menggangu mu. Bukankah sebentar lagi
adalah musim panas, kenapa kita tidak berlibur bersama? Ayah ku mempunyai
tempat di hutan dan ada rumah kosong di sana, kita bisa memakai rumah itu dan
melakukan pesta Barbeque di sana."
"Maaf, aku tidak bisa melakukan itu. Akan ada banyak
pekerjaan yang harus di lakukan. Kalau begitu sampai nanti."
"Tunggu–!"
"Hah, hah, hah. Kau, apa kau puas mempermainkan ku
sekarang?" Hana menatap tajam Ryuichi yang merangsang Vaginanya.
"Tidak terlalu."
"Ahh, nhh." Tubuh Hana mengejang saat cairan cinta
mengalir deras membasahi celana dalam dan tangan Ryuichi.
"Yo, kau benar-benar bersemangat di sana saat melakukan
panggilan dengan wakil ketua OSIS." Ryuichi memperlihatkan tangannya yang
berlumuran cairan cinta milik Hana.
"Apa hubungan mu dengannya? Seperti nya kalian sangat
dekat, dia bahkan memanggilmu dengan nama depan mu." Tanya Ryuichi.
"Kami hanya teman masa kecil."
"Oh, sepertinya dia menyimpan perasaan padamu?
Bagaimana denganmu?"
"Aku hanya menganggap nya sebagai teman." Balas
Hana dengan nafas berderu karena habis orgasme. Ryuichi mendekatkan tangannya
yang di lumuri jus cinta milik Hana ke mulutnya. Hana hanya memandang sekilas
Ryuichi lalu menjilati tangan Ryuichi.
"Hmm, soal liburan musim panas. Kenapa kau tidak terima
saja ajakan nya?"
"Kenapa aku harus melakukan itu?" Heran Hana,
masih menjilati tangan Ryuichi. Mencoba untuk terus membersihkan nya.
"Yah, sebenarnya aku juga tidak pernah liburan. Jadi ku
pikir aku ingin mencobanya."
"Kau ingin ikut?" Hana sedikit melebarkan matanya
tapi tetap tidak menghentikan aktivitas nya.
"Ya, aku juga akan mengajak Arata dan Hayashi."
"Arata? Kanzaki Arata-kun? Kalau tidak salah dia teman
mu kan, lalu Hayashi Aiko. Mereka berpacaran, kenapa kau mengajak mereka
berdua."
"Yah, Arata memang bisa di bilang teman ku. Tapi bukan
berarti aku menganggap nya teman ku, dia juga tidak serius menganggap ku
temannya."
"Hmm ok, lalu untuk Hayashi-san?"
"Aku akan tidur dengannya." Seringai Ryuichi.
"Bufttt!! Kau ... Kau apa!?" Hana mengehentikan
jilatan nya di tangan Ryuichi dengan tidak percaya.
"Kenapa, apa kau cemburu?"
"Tidak bukan itu ..., Hanya saja ..., "
Jika harus di bilang cemburu dia tidak akan menyangkal nya,
tapi Hana merasa tidak memiliki hak untuk cemburu pada Ryuichi karena mereka
berdua tidak menjalin hubungan seperti itu.
"Tenang saja, kau akan tetap menjadi nomer 1 ku."
"Ku bilang bukan itu masalahnya!" Wajahnya memerah
saat Hana memukul kuat perut Ryuichi, yang bagi Ryuichi pukulan itu tidak ada
apa-apanya.
"Hanya saja, Hayashi mempunyai pacar. Bagaimana cara mu
untuk tidur dengan nya? Tidak mungkin kau akan mengancam nya seperti ku
kan?"
"Tentu saja tidak, setiap orang memiliki cara yang
berbeda-beda untuk di hadapi. Aku sudah mempunyai rencana untuk itu, kau hanya
perlu diam dan melihat saat dia melebarkan selangkangannya."
"Kuhh, kau bajingan terburuk yang pernah ku
temui."
"Dan kau adalah gadis yang selalu terangsang saat ada
di dekat bajingan seperti ku."
"Siapa yang terangsang!" Hana menggeram kesal
dengan semburat merah.
Kemudian gadis itu menghela nafas.
"Oke, aku akan membicarakan ini dengan Eiji-kun. Kau
bisa bicara dengan Hayashi-san dan Kanzaki-kun nanti."
"Ya, serahkan urusan mereka berdua padaku."